PART 2 | MEMBERSIHKAN TUMPAHAN MINYAK DI LAUT
MEMBERSIHKAN TUMPAHAN MINYAK DI LAUT
materi ini adalah lanjutan dari materi sebelumnya mengenai cara membersihkan tumpahan minyak di laut Klik disini untuk melihat PART 1
4. Pembersihan Tumpahan Minyak Menggunakan Oil Discharge Monitoring (ODM)
Oil Discharge Monitoring (ODM) digunakan untuk mengontrol dan memonitor pembuangan limbah ballast di kapal-kapal tanker yang disesuaikan dengan persyaratan atau peraturan.
Oil Discharge Monitoring (ODM) terdiri atas:
- Meter supply pump, Oil content meter, dan homogenizer (Oilcon).
- Ship’s LOG.
- Flow rate indicating system.
- Overboard Discharge Control.
- Recording device, Control section and alarm (Central Control Unit atau CCU).
Fungsi dan Sistem Oil Discharge Monitoring (ODM) adalah air limbah Ballast yang ingin dibuang ke laut melalui saluran pembuangan (overboard discharge) dan akan di ukur dari oilcon pada measurement cell. Nilai yang didapat dari pengukuran ini akan diubah ke signal listrik kemudian dipakai sebagai petunjuk dalam control box yang terdapat pada kargo control room, kadar minyak dari contoh air ditunjukan pada control box. Besarnya limbah ballast yang mengalir melalui saluran pembuangan overboard discharge akan terdeteksi oleh odifice flow meter yang dirakit pada discharge line. Nilai catatan ini diubah ke Pneumatic signal kemudian di teruskan ke P/E converter pada cargo control room. Data pencatatan kecepatan sebuah kapal didapat dari ship’s yang disambungkan ke Central Control Unit (CCU) pada cargo control room. Dari Central Control Unit kemudian dihitung, hasil pencatatan pada Central Control Unit (CCU) kemudian dicatat besarnya jumlah minyak yang terbuang. Central Control Unit (CCU) mengeluarkan tanda apabila keadaannya sudah sesuai dengan peraturan tanda di Central Control Unit (CCU) berhenti dan menyalakan alarm apabila dalam keadaan sudah melampaui peraturan.
5. Membersihkan Tumpahan Minyak dengan Menggunanakan Meter Supply, Oil Content Meter dan Homogenizer (OILCON)
Cara kerja dari Meter Supply Pump, Oil Content Meter dan Homogenizer (OILCON) dapat dilihat pada cara pengukuran yang digunakan pada oilcon yaitu pada pancaran sinar atau scattered light. scattered light atau cahaya lewat yang melewati sebuah cell pencatat. Banyaknya cahaya (IS) ditunjukan dengan sudut tergantung pada jumlah dan density minyak yang terbuang serta gelombang radiasi. Oleh karenanya konsentrasi minyak pada contoh air bisa dihitung atau diukur dengan cara mendeteksi kemampuan direct light (ID) dan scattered light (IS).
6. Oily Water Separator (OWS)
Prinsip Kerja Oily Water Separator (OWS) ialah Limbah minyak yang diperoleh dari pompa sepanjang tank (bilge feed pump) mengalir melalui oily water inlet dan masuk kedalam coarse separating chamber pada primary coloum dan perlahan berputar-putar dalam ruangan pemutar (Chamber tangentially). Dan hasilnya banyak minyak yang mengalir ke Oil collecting chamber. Kemudian melalui bagian tengah pada buffle plate limbah minyak memasuki fine separating chamber dan mengalir disekitarnya ke water collecting pipe melalui celah-celah diantara pelat-pelat penangkap minyak (oil catch plate). Pada proses tersebut, minyak yang menempel dan mengapung di kedua sisi dari masing-masing plate penangkap, air dan minyak sudah terpisah. Setelah proses pemisahan ini, air yang melewati lubang kecil pada pipa pengumpul air (water collecting pipe) kemudian mengalir ke ruangan pemisah kedua (secondary separation coloumn) dengan cara melewati treated water outlet (tempat keluar air).
7. Membakar Minyak di Laut
Pada keadaan tertentu, membakar minyak di atas permukaan air laut adalh merupakan metode atau cara yang paling tepat. Misalnya pada perairan yang tertutup es (perairan Arktik) mungkin itu satu-satunya pilihan. Cara seperti ini juga akan dipakai untuk mengatasi kebocoran minyak yang telah menyebar dengan cepat dan tidak terkendali. Pada saat pengeboran minyak di lepas pantai (rig) pada 2010 silam Deepwater Horizon tenggelam dan terbakar, yang menyebabkan tumpahan terbesar dalam sejarah minyak menyembur dari dasar lautan. Metode pembakaran minyak dari permukaan air laut terbukti menjadi metode yang paling efektif dalam menanggulangi bencana tersebut. Akan tetapi, cara ini juga menghasilkan dampak negatife berupa asap beracun yang dapat merusak lingkungan.
Post a Comment for "PART 2 | MEMBERSIHKAN TUMPAHAN MINYAK DI LAUT"